Blog Archive
-
▼
2011
(4659)
-
▼
July
(305)
- Asal Usul Sejarah AC
- Google+ Baru Sebulan, Sudah Tak Laku
- Menu Buka Puasa Berbagai Negara
- Toserba Terlengkap di Dunia
- Kualifikasi Piala Dunia Asia Grup E : Indonesia - ...
- Tahu Korbannya Miskin, Kawanan Pencuri Tinggalkan ...
- 10 Kemampuan Super yang Dimiliki Laba-Laba
- 11 Cara Menghentikan Kebiasaan Merokok
- 9 Tempat Bulan Madu Favorit
- 10 Kisah Lucu Penuh Motivasi
- Keindahan Bawah Laut Kepulauan Padaido
- Peranan dan Manfaat Ekplorasi Hidrokarbon
- Video Seks Marilyn Monroe Saat di Bawah Umur Di ju...
- Giroskop, Alat Bantu Penyeimbang Gravitasi
- 7 Gaun Pengantin Termahal Sepanjang Sejarah
- Alasan Oral B Ditarik Dari Peredaran
- Billionaire break: rent Richard Branson's private ...
- Foto Galaksi Menakjubkan Dengan Alat Rumahan
- Video Pemain Skate Board Terbaik Usia 6 Tahun
- Punya Twitter, Facebook, Google , tapi Kesepian
- Nenek Renta Puluhan Tahun Tinggal di Kandang Itik
- Anjing Ini Bertarung Dengan Hiu di Dalam Air
- Eternita, Rancangan Mahasiswa Korea Pemenang 'Ferr...
- Video Bocah yang Jago Main Parkour
- Pendaratan Pesawat Atlantis di Cape Canaveral Kenn...
- Jendela Masa Depan Dari Toyota
- 7 Selebriti Dunia yang Pernah Menjadi Penari Striptis
- 5 Kacamata Terbaik di Dunia
- Foto - Foto 'Penyiksaan' Calon Juara Olimpiade
- Di Jepang, Facebook Kalah Dengan Jejaring Sosial P...
- Kereta Pertama Dengan Layanan Wi - Fi
- Beberapa Operasi Besar Militer Amerika yang Berakh...
- Odori-don: Sajian Cumi "Menari" yang Mengerikan da...
- 11 Taman Atap yang Menakjubkan Dari Berbagai Negara
- Ciri – Ciri Pria yang Tidak Pernah Pacaran
- Ganja Adalah Jawaban Bagi Epidemi Autisme
- Video Cara Menikung yang Ekstream, Rossi Lewat
- 10 Manusia Dengan Hidung Teraneh
- Rahasia 17 Agustus 1945 yang Jarang Diketahui Orang
- Ini Dia Wisata Termurah di Dunia
- 10 Jenis Phobia Yang Paling Banyak Pengidapnya
- Makanan Terlezat di Berbagai Belahan Dunia
- Ukiran Raksasa Nama Milyuner Dhabi Hingga Angkasa
- 5 Makanan Paling Ekstreme Dari Eropa
- 9 Jenis Burung Paling Berbahaya
- Inilah Foto terbaik Anugerah Pewarta Foto Indonesi...
- 10 Hal Terlarang Saat Bekerja
- 10 Desain Kincir Angin Terbaik
- Bocah Lumpuh 13 Tahun Hidup Dalam Baskom
- Wah, Katy Perry Sekarang Pirang!
- 5 Penyebab Wanita Takut Putus Cinta
- 8 Fakta dan Mitos Seputar Mabuk
- Tips Menghabiskan Gaji yang Menyenangkan
- 10 Tempat Wisata Kebanggaan Indonesia yang Terkena...
- Perjalanan Singkat The Rolling Stones
- Bung Karno: Persetan Dengan PBB!
- 25 Model Rambut Dunia Dalam Waktu 100 Tahun
- Miyabi Aka Maria Ozawa Jadi Penyanyi???
- Penyebab Timbulnya Kanker Payudara
- Sunat Tak Hanya Cegah HIV Tapi Juga Kanker Penis
- 12 Cara Ciuman dari Sang Ahli
- Siapa Pemilik Kapal Pesiar yang dilapisi Emas 100 ...
- 8 Kategori Kecerdasan Manusia
- PSSI Beri Diskon Tiket Bagi Suporter
- World's Top Ten Countries With Fastest Trains
- Inilah Cara Yang Dipakai Hacker Untuk Membobol Web...
- RIP Amy Winehouse Meninggal di Usia 27 Tahun
- Idola Cantik Jepang Ini Ternyata Rekaan Komputer
- 10 Game Paling Dilarang di Dunia
- Foto - Foto "Sisi Manusiawi" Seorang Hitler Yang J...
- Rahasia di Balik Nikmatnya Berciuman
- Cara Menghilangkan Jerawat
- 10 Tempat liburan Favorit Para Selebriti Dunia
- Anda Tidak Akan Menyangka Bahwa Ini Ada di Siberia
- Video: Wanita Penghibur Masa Penjajahan Dipamerkan...
- Densus 15, Pasukan Khusus Pemburu Tikus
- Foto Pernikahan Daus Mini
- Anak Angelina Jolie Doyan Makan Jangkrik
- Gila Vokalis Life Of Agony Operasi Kelamin
- Tripion Petasatus, Katak Pohon Berkepala Buaaya
- Foto Ladang Marijuana Terbesar Yang Pernah Ditemukan
- Parade Para Penonton Sexy Di Copa America
- Foto-foto Putri David Beckham
- Otak Remaja Pecandu Internet Cenderung Keriput
- Atlet Top China Jadi Pengemis
- Siapa Musuh Terbesar Dekade Ini?
- 8 Manfaat Buah Nangka
- New Images from THE AMAZING SPIDER-MAN
- Mechi, Satu-satunya Badak yang Bisa Melukis
- Karakuri, Robot Jepang Dari Jaman Edo [Foto+Video]
- Tifatul, Politisi Indonesia Terpopuler di Dunia
- Inilah 15 Permintaan Aneh Penumpang Pesawat Terban...
- 10 Bangunan Tercantik di Dunia yang Dibangun Di Da...
- 6 Proyek yang Memanfaatkan Kotoran Sebagai Sumber ...
- 10 Cara Deketin Cewek Single
- Jangan Pernah Buang Nasi Anda
- Enam Kunci Sukses Membangun Bisnis
- 10 Makanan Penyebab Bau Mulut Dan Bau Badan
- Kekejaman Taliban Mengeksekusi Mati Polisi Pakistan
- 5 Olahragawan yang Tewas Saat Bertanding
Densus 15, Pasukan Khusus Pemburu Tikus
Sambil menenteng senapan, Purwanto (45), berjalan perlahan. Sorot matanya tajam mengikuti arah lampu yang dipasang di jidatnya.Tiba-tiba dia menghentikan langkah. Moncong senapan laras panjang yang dipegangnya, diarahkan ke depan. Sinar laser yang dipasang di atas senapan menangkap benda bergerak dari jarak kira-kira 10 meter. Pemicu senapan pun ditarik. ”Duar…” Bidikan mengenai sasaran. ”Kenek iku pas ndase, cepetan jupuken [kena itu pas di kepalanya cepat diambil],” kata warga RT 1/RW 6 desa Banjarasri, Tanggulangin itu.
Jangan salah, musuh yang berhasil ditembak Purwanto bukanlah teroris, melainkan seekor tikus sawah. Tikus itu berukuran cukup besar. Meski dari jarak yang cukup jauh, bidikan Purwanto ternyata tepat sasaran. Tidak meleset, tepat mengenai kepala buruannya.
Dalam tiga jam malam itu, sekitar 30 orang pemburu tikus asal dua desa yakni Gelang, Kecamatan Tulangan dan Banjarasri Kecamatan Tanggulangin, yang menamakan dirinya Densus 15, dapat membunuh sekitar 30 tikus. ”Kalau nggak bulan purnama bisa lebih, karena kalau bulannya bulat, kebanyakan tikus sembunyi,” ujarnya.
Para pemburu tikus itu kebanyakan adalah petani. Tikus-tikus itulah yang selama ini jadi hama yang mengganggu para petani di dua desa itu. Berbekal senapan angin kaliber 4,5 milimeter.
Selain senapan angin dan laser, tim Densus itu juga mempunyai senjata lain. Josbush, begitu namanya, adalah sejenis petasan asap. Biasanya, ketika tembakan meleset dan tikus masuk ke dalam lubang, petasan Josbush langsung disulut dan dimasukkan. Sang tikus pun mati karena kehabisan nafas dan keracunan asapnya. ”Pastiklepek-klepek kalau kena Josbush dan mati di dalam lubang,” ucap salah satu anggota Densus.
Setelah mati, tikus-tikus itu biasanya dikubur. Terkadang dijadikan santapan ikan lele di kolam.
Dalam setahun ini, Densus 15 sudah membunuh sekitar 8 ribu tikus sawah. Meski hanya belajar otodidak, rata-rata para pemburu sudah mahir. Bahkan sudah bisa disebut penembak jitu, sekali tembak langsung tepat sasaran.
Didik Fakhrudin, Kepala Desa Banjarasri, mengungkap, ide untuk membunuh tikus dengan senapan angin itu memang baru dimulai setahun lalu. Waktu itu, hama tikus di Banjarasri sudah tidak terkendali. Beberapa sawah warga sering mengalami puso (gagal panen) karena batang padi yang sudah ditanam habis dimakan tikus. Obat atau racun yang diberi petugas pertanian pun tak mempan untuk mengatasi tikus.”Kalau pakai racun, banyak risikonya,” katanya.
Mulanya, dia melihat beberapa orang berburu ikan dengan menggunakan senapan. Dari situlah idenya muncul. ”Pikiran saya waktu itu, gimana kalau senapan itu digunakan untuk menembak tikus,” katanya.
Dia pun segera berangkat ke Surabaya untuk membeli senapan. Pertama kali, dia beli senapan seharga Rp400 ribu di Blauran. Mula-mula dia berburu pada siang hari. Sendirian dia bergerak. “Hasilnya lumayan, dapat membunuh tikus banyak,” katanya.
Tak lama dia dapat masukan agar menggunakan sinar laser di atas senapan anginnya itu. Dengan begitu perburuan bisa dilakukan juga pada malam hari.
Ketika hama tikus di desanya mengganas, malam hari pun dia “turun”. “Bayangkan ada sawah warga seluas 7 ribu meterpersegi yang hanya bisa panen 25 kg saja, karena habis dilahap tikus,” ujarnya.
Perburuan dengan bantuan sinar laser membuahkan hasil yang lumayan. Setiap hari dia bisa membunuh sampai 50 tikus. ”Kalau tikusnya lagi banyak, bisa sampai 200 tikus,” katanya.
Melihat keberhasilannya, beberapa warga desa pun ikut. Mereka mencoba membeli senapan dan aktif berburu tikus di sawah mereka masing-masing.
Keberhasilan membasmi tikus itu didengar oleh petani di desa Gelang, Tulangan. Mereka pun mengikutinya dengan membeli seperangkat senapan angin. Hingga kini, dua desa itu sudah mempunyai komunitas pemburu tikus. Anggotanya sekitar 30 orang. Tiap malam, warga kedua desa selalu bergiliran untuk berburu tikus di sawah. ”Kalau di Gelang lagi banyak, petani sini langsung ngedrop ke sana dan berburu tikus di sana. Begitu juga sebaliknya,” ucap Sarkun.
Ada alasan kenapa tim itu dinamakan Densus 15. ”Lima belas itu berasal dari nomor SDSB [sumbangan Dana Sosial Berhadiah] dulu, kan lambangnya tikus,” celetuk salah satu warga.
Untuk berburu tikus-tikus sawah itu para petani menggunakan peluru yang harga per kilonya Rp 150 ribu. Setiap kilonya berisi 1.500 butir peluru. Yang berarti untuk membunuh satu tikus butuh biaya Rp 100.
No comments:
Post a Comment